Banyak website perusahaan terlihat rapi, informatif, dan profesional. Namun setelah dibaca sampai selesai, pengunjung justru bingung harus melakukan apa selanjutnya. Tidak ada arahan yang jelas, tidak ada ajakan yang tegas. Di sinilah peran CTA menjadi sangat penting.
CTA atau Call to Action adalah elemen kecil yang punya dampak besar. Satu tombol CTA yang tepat bisa mengubah pengunjung pasif menjadi prospek yang siap dihubungi. Sebaliknya, CTA yang kurang tepat bisa membuat peluang hilang begitu saja.
Artikel ini membahas cara memilih CTA website yang sesuai dengan tujuan bisnis, tanpa ribet dan mudah dipraktikkan.
Apa Itu CTA dan Kenapa Penting?
CTA adalah ajakan yang mengarahkan pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu.
Contohnya seperti:
- Hubungi Kami
- Konsultasi Gratis
- Download Proposal
- Minta Penawaran
- Jadwalkan Meeting
Tanpa CTA, website hanya menjadi sumber informasi. Dengan CTA yang tepat, website berubah menjadi alat penjualan dan komunikasi yang aktif.
Masalah yang Sering Terjadi pada CTA Website
Banyak website perusahaan mengalami hal berikut:
- CTA terlalu umum dan tidak spesifik
- Terlalu banyak CTA dalam satu halaman
- CTA tidak terlihat jelas
- CTA tidak sesuai dengan konteks halaman
- CTA terlalu agresif untuk pengunjung baru
Masalah-masalah ini membuat pengunjung ragu untuk melangkah ke tahap berikutnya.
Langkah Memilih CTA yang Tepat untuk Website
Berikut panduan sederhana agar CTA di website benar-benar bekerja.
1. Sesuaikan CTA dengan Tujuan Halaman
Setiap halaman punya tujuan berbeda. CTA harus mengikuti tujuan tersebut.
Contoh:
- Halaman layanan → “Konsultasi Kebutuhan Anda”
- Halaman produk → “Minta Demo”
- Halaman artikel → “Download Panduan”
- Halaman utama → “Hubungi Tim Kami”
CTA yang tepat terasa relevan dan tidak memaksa.
2. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Aktif
Hindari CTA yang terlalu generik seperti “Klik di sini”. Gunakan kalimat yang menjelaskan manfaat.
Lebih baik:
- “Konsultasikan Proyek Anda”
- “Diskusikan Kebutuhan Website”
- “Dapatkan Audit Gratis”
CTA yang jelas membuat pengunjung merasa lebih yakin.
3. Jangan Terlalu Banyak CTA
Terlalu banyak pilihan justru membuat pengunjung bingung. Satu halaman sebaiknya fokus pada satu aksi utama.
CTA tambahan boleh ada, tapi pastikan hierarkinya jelas:
- CTA utama lebih menonjol
- CTA sekunder lebih ringan
4. Perhatikan Posisi CTA
CTA harus mudah ditemukan tanpa mengganggu pengalaman membaca. Posisi yang umum digunakan:
- Di atas fold halaman
- Setelah penjelasan layanan
- Di akhir artikel
- Sticky button untuk mobile
Tujuannya agar CTA muncul di momen yang tepat.
5. Sesuaikan CTA dengan Tahap Pengunjung
Tidak semua pengunjung siap langsung menghubungi sales.
Untuk pengunjung baru:
- Download panduan
- Baca artikel lanjutan
- Lihat portofolio
Untuk pengunjung yang sudah tertarik:
- Konsultasi
- Hubungi tim
- Jadwalkan meeting
CTA yang sesuai tahap pengunjung terasa lebih natural.
6. Buat CTA Terlihat Jelas Secara Visual
Desain CTA juga berperan besar. Pastikan:
- Warna tombol kontras
- Ukuran mudah diklik
- Teks terbaca jelas
- Tidak tenggelam oleh elemen lain
CTA harus terlihat sebagai aksi utama, bukan sekadar dekorasi.
CTA Bukan Sekadar Tombol
CTA adalah bagian dari strategi komunikasi website. Ia membantu mengarahkan pengunjung, membangun alur interaksi, dan meningkatkan peluang konversi.
Website yang baik tidak hanya menjelaskan, tetapi juga membimbing pengunjung ke langkah berikutnya.
Penutup
Memilih CTA yang tepat bukan soal mengikuti tren, tetapi memahami tujuan bisnis dan perilaku pengunjung. Dengan CTA yang relevan, jelas, dan ditempatkan di momen yang tepat, website perusahaan bisa bekerja jauh lebih efektif.
Jika ingin mengevaluasi CTA website atau menyusun strategi konversi yang lebih terarah, pendampingan profesional bisa membantu melihat dari sudut pandang yang lebih objektif.
Ingin meningkatkan performa website dan CTA yang lebih efektif? Hubungi tim Linkar Creative melalui halaman Hubungi Kami.





